Seberapa salahkah diriku
Hingga kau sakiti aku begitu menusukku
Inikah caramu membalas
Aku yang selalu ada saat kau terluka
Seberapa hinanya diriku
Hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu
Tak ada satu pun perasaan
yang mampu membuatku begitu terluka
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu
Telah ku coba segala cara
Tuk bahagiakan kamu
Merebut hatimu
Namun tak semudah yang ku bayangkan
Bila kau tak inginkan ku tuk di sisimu
Tak pernah kurasakan sebelumnya
Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu
Selasa, 31 Agustus 2010
Kamis, 26 Agustus 2010
kesempurnaan
Ku memang tak seperti mentari
Yang begitu terang dan menyinari
Tapi ku punya lubuk hati
Yang sanggup tuk mencintai
Ku memang tak seperti rembulan
Menerangi malam dengan sinarnya
Tapi ku punya perasaan
Tuk bisa ungkapkan cinta
Ku memang tak seperti bintang
Menghiasi gelapnya malam
Ku memang tek sempurna
Karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya
Tapi ku punya secercah harapankan bisa berguna bagi semua insan
Menerangi mereka dengan cintaMenghiasi alam dengan rasa
Yang begitu terang dan menyinari
Tapi ku punya lubuk hati
Yang sanggup tuk mencintai
Ku memang tak seperti rembulan
Menerangi malam dengan sinarnya
Tapi ku punya perasaan
Tuk bisa ungkapkan cinta
Ku memang tak seperti bintang
Menghiasi gelapnya malam
Ku memang tek sempurna
Karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya
Tapi ku punya secercah harapankan bisa berguna bagi semua insan
Menerangi mereka dengan cintaMenghiasi alam dengan rasa
aku memilihmu
Aku memilihmu…
Untuk menemani di kala siang tak bermentari
Saat malam tak berbintang
Agar dapat terangiku dengan senyuman
Aku memilihmu…
Saat terik sinar menyengat dan membakarKetika bulan sabit atau purnama
Untuk temaniku menyusuri dunia
Aku memilihmu…
Dengan hati yang tak memilih waktu
Sepenuh cinta tanpa masa
Semenjak harap masih mendengung hampa
by Puisi AnggrekBiru.Com
Untuk menemani di kala siang tak bermentari
Saat malam tak berbintang
Agar dapat terangiku dengan senyuman
Aku memilihmu…
Saat terik sinar menyengat dan membakarKetika bulan sabit atau purnama
Untuk temaniku menyusuri dunia
Aku memilihmu…
Dengan hati yang tak memilih waktu
Sepenuh cinta tanpa masa
Semenjak harap masih mendengung hampa
by Puisi AnggrekBiru.Com
rindu puisi by Kenzt http://www.anggrekbiru.com/
Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali
Langganan:
Postingan (Atom)