Rabu, 21 April 2010

22 april

Datang sudah hari ini,

Hari dimana dulu aku dilahirkan

Hari dimana orang tertawa sekaligus haru

Menjelang perkenalanku dengan dunia ini

Hari ini aku mengenang kembali

Kerikil-kerikil tajam yang memperkaya arti hidupku

Manisnya madu cerita hidup yang membuat senyumku lepas...

Akhirnya aku tahu

Bahwa dalam cerita hidup, ada manis ada pahit

Ada juga penolakan, ada penerimaan

Lalu akhirnya aku belajar,

Menerima dengan seluas hatiku

Membuatku lebih bahagia, lebih menghargai hidup

Melihat hidup sesuai dengan usiaku...

Senyum Buat Ibuku . .

Maafkan Aku ibu…
aku tak bisa hadirkan sepercik sinar….
aku tak bisa seperti mereka…
yang bisa berikan segalanya…
sinarku terlalu suram…
tuk sekedar berikan kebahagiaan…..

Maafkan aku ibu…
ku tak punya sayap tuk membawamu terbang….
tuk menggapai indahnya hidup…
aku hanya punya kaki…
yang hanya bisa bawamu berlari…
tuk menggapai semua itu…

meski banyak tetes keringat mengalir…
atau bahkan darah sekalipun…
langkahku takkan pernah terhenti….

alangkah bahagianya aku jika setiap tetesan keringatku…
di bayar dengan sebuah sunyuman dari ibuku….